Saya bersama sahabat-sahabat melihat dari dekat bekas amarah Gn. Merapi akhir tahun lalu di Cangkringan Sleman, yogyakarta. Keadaanya begitu gersang, abu vulkanik di mana-mana, aliran sungai pindah, yang dulunya sungai sekarang tinggal lembah gersang penuh abu dan pasir.
Bayangkan saja, dahulu di daerah kali adem sering untuk acara Camping dan perkemahan karena sejuk, asri penuh pohon2 dan air yang jernih. Kini walaupun tetap sebagai tujuan wisata ( Lava Tour ), tetapi daerah tersebut sudah sangat berbeda disbanding tahun lalu. Semua berwarna kelabu seiring warna debu dan pasir.
Tetapi setelah kejadian itu, kasih Tuhan mulai tampak, di antara puing-puing pohon yang hangus, reruntuhan bangunan dan ngarai-ngarai yang tertutup pasir, kini mulai tumbuh tunas-tunas baru, ada juga pohon singkong.. Padahal siapa yang menanam? Dari mana benihnya? Siapa yang menyiraminya? Semua tumbuh karena kasih Tuhan terhadap ciptaan Nya.

Oleh karena itu sahabat-sahabatku, jangan pernah merasa sendiri dan tidak berguna, karena kehadiranmu di dunia ini sudah ditentukan oleh Nya dan oleh Nya juga kamu akan dipelihara dan dikasihi Nya.
Salam Sejahtera ---- In Nomine Iesu.
