Senin, 25 Mei 2009

PKL oh PKL


Baru-baru ini terjadi peristiwa tragis di Surabaya terkait dengan penertiban PKL di komplek WTC Surabaya. Seorang anak berusia 4 tahun tewas tersiram kuah bakso dan tewas setelah dirawat 1 hari di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Ada beberapa versi peristiwa tersebut, ada yang menyebut Grobak Bakso milik orang tua anak itu ditabrak Truk Satpol PP dan terguling sehingga panci berisi kuah bakso panas mengenai bocah itu, versi yang lain mengatakan Petugas satpol PP menjambak ibunya yang sedang mendorong grobak bakso sambil berlari karena panik sehingga grobak terguling dan anaknya tertimpa grobak dan kuah baksonya. Versi yang resmi dikeluarkan pihak terkait berdasar keterangan para saksi seperti yang dilansir oleh tv one pd tgl 20 Mei 2009, menyatakan bahwa itu tidak ada yang benar, saat itu yang terjadi hanya penertiban bukan penggusuran; Satpol PP hanya patroli dan para PKL lah yang panik. Termasuk orang tua dari si balita yang langsung menaruh anaknya di atas gerobak bakso lalu mendorong sambil berlari (kok anaknya ditaroh di atas grobak ya??). Nah pada saat berlari itulah sang ibu kehilangan keseimbangan dan terjatuh..mak byok....tumpah lah bakso dan anaknya... Dan Satpol PP menolong ibu itu dan melarikan mereka ke RS Setempat.

Ironis memang...Ada dilema di sini...Pemkot mencoba menertibkan dan membuat kota nyaman tetapi di sisi lain para PKL berdagang di tpt itu untuk menghidupi keluarganya. Tetapi kalo dipikir-pikir para PKL itu bandel betul yak...udah ada larangan tetapi ya tetep aja jualan di situ. Kalau ditegur malah marah “emangnya situ bisa ngasi makan anak saya?” seperti yang terjadi di Jogja, di daerah Samirono di samping UNY. Dahulu trotoar di situ disalah fungsikan sebaga tempat berjualan oleh PKL pedagang kacamata dll. Lalu ditertibkan, sebagian trotoar diberi pot bunga sehingga tidak bisa untuk berjualan. Hal ini sempat tertib beberapa waktu....eh..lhadalah sekarang PKL itu malah nekat jualan di jalanannya, sehingga menyita jalur dan semakin banyak aja sampai mengurangi jalur transjogja di situ..bayangkan aja..BANDEL ya mereka?? Tp kalau ditertibkan marah.... Salah seorang rekan yang bekerja di Sinar Mas Finance untuk pembiayaan mobil. Tau gak salah satu konsumennya yang mencoba mengajukan kredit adalah PKL di situ, pedagang kacamata...Sudah punya rumah 2 lantai di daerah Tajem, belakang Makro dan mau membeli Suzuki Sidekick 96 seharga 70 juta...Bayangken....Kenapa dia ga nyewa kios aja yah?? Kenapa orang-orang itu kalo ditertibkan malah marah2 dan menggalang massa?? Apa iya mereka tidak bisa membaca tulis??Semoga aja tulisan ini berguna untuk sekedar review dan berbagi pandangan..kita jangan memandang penertiban dari sisi PKL saja yang “seolah-olah” orang yang kasihan, malang nasibnya...Kita juga harus melihat luar kotak itu...Satpol PP hanya menjalankan Tugas untuk menertibkan dan memperindah kawasan, yang berguna di sektor Pariwisata dan kenyamanan kota..Kalau ada yang kasar dan meminta upah, itu adalah Oknum, jangan digeneralisir..Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar