Kamis, 15 Desember 2016

Toyota di Indonesia, Perusahaan yang kurang kreatif atau Percaya Diri ?

Judulnya menimbulkan kontroversi nih kayanya.. Hehehe..
Sebenernya gini, saya sendiri sebagai pengusaha di bidang jasa otomotif, secara langsung bersingungan dengan bebrapa perusahaan mobil dan produk produk nya.
Nah menurut saya, Toyota Indonesia ini minim inovasi. Baik di eksterior maupun mesin.
Saya akan bahas sektor eksterior aja ya..
Pertama, Toyota Yaris, diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2006. Pada umumnya, siklus model adalah 5 tahun an, nah di Toyota Yaris ini, baru muncul perubahan di pertengahan tahun 2014. 8 Tahun... Walaupun mengalami beberapa facelift, tetap aja bentuknya sama, karena facelift hanya ganti headlamp dan body kit. Padahal di eropa, sudah muncul sejak tahun 2011.
Kedua, Toyota Kijang Innova, Diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2005, lalu mengalami 2x facelift, dan baru keluar Innova baru di 2016 ini saudara-saudara.. 11 Tahun.
Ketiga, Toyota Rush. Diperkenalkan di Indonesia tahun 2006, sekarang sudah penghujung 2016 dan belum ada pengganti nya. Luar Biasa, awet bener ya, sampai hafal nih para mekanik hehehe.
Ada keuntungan kita sebagai konsumen dengan awet nya model Toyota ini.

  1. Spare parts yang mudah karena banyak produksi nya, baik yang original maupun KW
  2. Perawatan yang mudah, karena hampir tiap bengkel jadi hafal baik mesin dan body Toyota ini.
  3. Harga jual second nya yang stabil, karena model yang ada di dealer baru hanyalah facelift.
  4. Aksesoris dan variasi yang melimpah juga, karena bentuk masih sama, variasi seperti talang air, audio, lampu masih bisa digunakan dari versi awal sampai versi facelift terkini.
Nah, tapi, bagi konsumen yang kritis dan ingin selalu hal hal baru, tentunya Toyota kurang pas jadi pilihan. Jangankan naik Toyota yang facelift, Naik Toyota yang sudah new model aja rasanya sama (ie: Yaris)
Celah inilah yang dimanfaatkan oleh Honda yang selalu menelurkan produk produk baru, tidak sekedar facelift.
Toyota sendiri sebagai produsen juga punya alasan akan hal ini yaitu :

  1. Pasar Asia Tenggara, di mana sebagian besar masyarakatnya lebih suka di Zona Nyaman dan suka ikut-ikutan. Tetangga nya pake Innova, dia beli Innova. tetangga pake Innova gak pernah mogok, dia beli Innova juga karena kalo bei lain takut nanti service nya susah.
  2. Toko Spare Parts / Jaringan distribusi yang belum merata, menyebabkan parts model baru susah di dapat / didistribusikan
  3. Biaya produksi yang murah jika parts dibuat berulang dengan cetakan yang sama. 
Jadi, Toyota bukan kurang kreatif, tapi, Toyota pandai memanfaatkan pasar dan menyesuaikan diri di area mereka berjualan. Nah mungkin seperti inilah analisis penulis terhadap fenomena Toyota di Indonesia dan Asia Tenggara. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar