Sabtu, 18 Juli 2009

Are we Green yet ?


Lingkungan yang sehat dan hijau tentu menjadi dambaan kita. Tetapi ternyata kita saat ini belumlah hidup di lingkungan yang sehat. Memang telah banyak karya-karya tentang “green environment” ini, tetapi untuk aplikasinya pada karya nyata ternyata hal-hal yang berbau “green” ini masih merupakan barang mewah. Sehingga masyarakat menjadi kurang begitu mendukung konsep ini.
Sebagai contoh, lampu hemat energi dan lampu bohlam biasa tentu mahal yang hemat energi kan? Lalu mobil “hybrid” dan mobil yang boros BBM tentu lebih murah yang konvensioal dan boros BBM itu.
Dalam rangka penciptaan energi alternatif, biaya juga menjadi penghadang utama. Seperti Pembangkit listrik tenaga Matahari, yang harga panel surya nya mahal..
Menurut saya, untuk menciptakan lingkungan yang hijau tidak harus dengan teknologi yang mutakhir dan mahal, kita bisa berimprovisasi dengan 3R (Reduce, ReUse, Recycle) yang tentunya sudah sering digembor2kan..hehehe..
Untuk menjalankan 3R ini paling simpel adalah dengan jangan membuang sampah sembarangan.. Dengan membuang sampah pada tempatnya, apalagi kalau dipisah antara sampah organic dan anorganik pasti lebih siipp, maka kita bisa membantu proses ReUse dan Recycle nya. Karena sampah yang kita buang akan mampir di Drop Depo dulu sebelum ke TPA utk disortir. Yang sampai ke TPA idealnya hanyalah sampah organik (kalau tukang sortirnya ga’ ngantuk)..Nah sampah2 anorganik itu akan digunakan kembali, melalui bantuan para pemulung & penadah (“junk yard”). Bisa digunakan untuk kerajinan, atau di daur ulang menjadi bahan dasar kembali.
Jadi, membuang sampah pada tempatnya bukan merupakan hal sepele, karena implikasinya sangat banyak…Mungkin daripada MUI mengeluarkan fatwa haram utk merokok, lebih baik mengeluarkan fatwa haram utk buang sampah sembarangan..Lebih jitu dan ga’ kurang kerjaan..


Salam dari perokok yang buang sampahnya ke tempat sampah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar