Rabu, 29 April 2009

Suzuki Bandit 400 ( GSF 400 ) 1989 – 1999


Suzuki Bandit, atau GSF 400 adalah versi naked bike touring dari GSXR-400. Motor ini sangt populer di Indonesia, terutama di pengguna Moge junior, atau yang baru mencoba-coba moge. Suzuki Bandit yang beredar di Indonesia adalah versi Asia Tenggara yang berbasis pada versi Inggris, dan mulai masuk di Asia Tenggara (Singapore) pada tahun 1991, dicirikan dengan nomor rangka berawal huruf M atau L.

Suzuki Bandit sendiri diciptakan untuk melengkapi range product sport touring Suzuki dan memuaskan hasrat pengendara utk motor sport touring naked yang kental performa sport dan utk menyaingi kehadiran Ducati Monster. Bandit ini mempunyai beberapa varian mesin yaitu 250, 400, 600 / 650 (mulai tahun 2000), 1100/1200cc. Untuk yang 250cc dan 400 cc mempunyai varian lagi yaitu 250V dan 400V, yang mengusung teknologi variable exhaust timing, mulai tahun 1991. Untuk versi 400cc ke atas sudah memiliki teknologi tsb sebagai standard.

Untuk sementara yang akan dibahas di sini adalah versi 400cc karena merupakan versi yang beredar di Indonesia. Sebenarnya Suzuki juga mempunyai jenis turunan lain dari mesin GSXR 400 yaitu GSX 400 Inazuma (atau Thunder) dan GSX 400R Katana. Bandit ini adalah pengganti Katana 400, karena varian tsb kurang diminati. Untuk Thunder sendiri masih diproduksi sampai sekarang, tapi versi 400cc sudah diganti 600cc. Pembeda Bandit 400 dari 2 produk Suzuki di atas adalah:
mesin bandit liquid cooled atau berpendingin air (radiator) sedangkan mesin Thunder & Katana berpendingin oli atau oil cooled.
Karburator Bandit mengunakan teknologi slingshot seperti di GSXR 400 sedangaka Thunder dan Katana tidak menggunakannya.
Suspensi Bandit & Katana adalah Monoshock di belakang, sedangkan Thunder mengusung dual shock sehingga Thunder lebih murni touring bike.
Dan masih ada beberapa lagi perbedaannya seperti derajat pengapian Bandit yang lebih mirip ke GSXR dibandingkan dengan Thunder, sudut kemudi, dll. Yang tidak terlalu tampak secara eksplisit.

Suzuki Bandit 400 yang beredar di Indonesia adalah versi Singapore (Inggris) buatan tahun 1991-1999. Versi Ingris ini hanya memiliki 1 buah rem cakaram di depan sebelah kiri, persis dengan versi 250cc nya. Lain dengan versi Eropa lainnya dan versi Jepang yang mempunyai cakram ganda. Knalpotnya juga warna hitam, sementara versi Jepang & Eropa knalpotnya chrome. Utk tenaganya juga lebih kecil yaitu 53HP dibanding versi Jepang yang 59 HP. Mungkin hal ini utk menghemat proses produksi, karena di Inggris motor ini sebagai produk awal Sport Suzuki, istilahnya pahenya Suzuki Inggris lah sama seperti Suzuki Smash, Yamaha Vega & Honda Revo di Indonesia..hehehehe.

Meskipun demikian Suzuki Bandit ini masih mampu bersaing dengan Honda CB 400 dan Yamaha FZ 400 yang notabene lebih mahal. Mesin Bandit yang DOHC 16 valve liquid cooled, 6 speed persis GSXR 400 tentu saja sangat responsif dan didukung oleh slingshot karburator, yaitu karburator jenis vakum yang sangat responsive dan efisien dalam perbandingan bahan bakar – udaranya. Tenaga 53 HP 11500 rpm (55HP utk bandit V) dan torsi 3,9 Kgm (4,7 Kgm @ 9500 rpm di Bandit V) di 10500 rpm sangat cocok untuk jalanan yang lebar dan menantang disaat touring jarak jauh, namun kurang cocok utk jalanan perkotaan yang padat dan jalanan berliku. Mungkin Bandit ini lebih tepat digolongkan sebagai naked sport bike dbaningkan sport touring. Konsumsi bahan BBM utk bandit sendiri di kisaran 1:28. Oya, mulai tahun 1995 masuk Bandit 400V yaitu Bandit dengan tekologi variable exhaust valve timing dan mulai 1996 sudah tidak ada lagi versi biasanya. Pembedanya yaitu di exhaust port atau lubang exhaust ada katupnya seperti Honda NSR dan Kawasaki Ninja 150 itu, jadi ketika rpm tinggi katup akan membuka penuh dan ketika rpm rendah katp hanya terbuka sedikit utk menghemat BBM dan mengail torsi lebih awal. Secara fisik terlihat pada Head Cylinder yang dicat merah dan swing arm yang lebih kotak. Di Indonesia hanya ada beberapa yang masuk, mungkin karena lebih mahal ya… Juga ada versi limited atau VZ yaitu versi dengan half fairing yang mirip motor pak polisi.

Posisi mengemudi Suzuki Bandit ini memang touring, mirip seperti Honda Tiger. Tetapi utk tikungan ekstrim sehingga motor rebah, tidak masalah karena rangka tubular didukung bentuk tanki yang nyaman serta suspensi belakang monoshock sehingga buritan tdk geal geol walaupun jalanan bumpy. Bandit 400 juga tidak begitu berat, hanya 168 Kg. Utk harga pasaranya di Indonesia sekitat 19 – 25 juta. Tergantung kondisi…(saya punya satu, warna hitam kode L dijual 22jt nego..hehehehe). Jadi utk moge yang tidak terlalu besar memang bandit jadi pilihan yang pas..juga lebih gagah disbanding beli Tiger lho..

Jumat, 17 April 2009

Suzuki GSX 1300R “Hayabusa” 1999-2000




Diciptakan sebagai penerus GSX 1100R “Katana” yang telah berhenti produksi tahun 1997, Suzuki meneruskan tradisi Sport touring nya yang bertenaga dan nyaman dikendarai selama berjam-jam. Pada proses penciptaannya, para engineer Suzuki ditantang untuk menciptakan sebuah motor yang berakselerasi handal,handling oke dan yang peting nyaman dikendarai. Mereka mengambil inspirasi dari burung Hayabusa atau Elang Jepang, yang dapat berakselerasi 300 km/jam ketika menghindar dari bahaya atau menangkap mangsa. Kunci dari akselerasi burung hayabusa tsb adalah aerodinamikanya. Oleh karena itu Hayabusa dirancang dengan bentuk yang sangat aerodinamis, lebih mirip UFO ketimbang motor…
Aerodinamika Suzuki GSX 1300R ini diciptakan sangat presisi, sehingga tdk menyisakan satu tempat lowongpun…Bahkan untuk menempatkan modul alarm di bawah jok pun tdk bisa, apalagi buat meletakkan Jas Hujan.. hehehehe..Untuk mengejar sleek design, Suzuki Hayabusa mesinnya harus ramping, oleh karena itu dipilih mesin 4 silinder DOHC 1298 cc yang merupakan penerus generasi Katana 1100. Mesin ini dilengkapi TSCC (Twin Swirl Combustion Chamber), seperti yang terdapat di Suzuki Thunder 250; SCEM (Suzuki Composite Electrochemical Material) utk meminimalisasi gesekan di ruang silinder, mengurangi berat, dan mengoptimumkan pendinginan; juga dilengkapi pedingin piston yang berupa oli yang disemprotkan langsung ke piston saat mesin bekerja. Radiator mesin Hayabusa ini pun dibuat melengkung mengikuti bentuk fairing, utk menciptakan ruang ekstra bagi pendinginan dan aerodinamika. Untuk Pasokan udaranya,Suzuki menggunakan SRAD (Suzuki Ram Air Direct) yaitu saluran udara yang terletak di bagian depan yang mengarah secara lurus ke airbox sehingga menciptakan efek boost pada kecepatan tinggi. Di Hayabusa, boost ini dirasakan pada kecepatan di atas 120 km/jam. Sedangkan utk pasokan bensinnya menggunakan injeksi langsung ke kruk as atau lazim disebut direct injection sebanyak 8 titik, masing-masing 2 titik utk tiap silindernya..
Untuk segi kenyamanan,motor ini ber jenis Sport Touring, sehingga diciptakan utk perjalanan jarak pendek sampai menengah atau perjalanan max 3 jam tanpa berhenti. Dengan posisi mengemudi tidak terlalu merunduk, karena setang terletak di atas segitiga. Kurang lebih posisi mengemudinya seperti Ninja 250 lah, jadi utk perjalanan Jogja Semarang gak capek…Suspensiya sendiri di depan mengunakan upside down dan belakang monoshock. Koplingnya menggunakan hidrolis sehingga tidak berat, dan dilengkapi back-torque limiter untuk mengurangi efek engine brake yang besar sehingga roda tdk mengunci. Utk perjalanan malam hari, Suzuki sudah menyediakan lampu parabolic projector yang dapat menyinari 150 m ke depan. Pada versi awal ini lampunya belum HID, masih menggunakan bohlam Halogen 55W / 60W.
Berikut spesifikasi dan gambar dari Hayabusa awal tersebut.

Mesin : 1298cc DOHC 16 Valve
Diameter x Langkah : 81 x 63 mm
Kompresi : 11.0 : 1
Top Speed : 315 km/ jam
Daya Max : 170 Hp @ 9500 RPM
Torsi Max : 14 kgm @ 8000 RPM
Pasokan BBM : Direct injection, 48mm throttle body size, SRAD
Kelistrikan : CDI, 10 AH maintenance free battery
Transmisi : 6 Speed, kopling hidrolis
Suspensi Depan : Upside Down 43mm + Steering damper
Suspensi Belakang : Monoshock link type
Ukuran Ban : 120 / 70 ZR 17 depan, 190 / 50 ZR 17 belakang
Rem : 2 x 320mm 6 kaliper utk depan, 240mm twin kaliper utk belakang
Berat : 262 Kg
Kapasitas tanki : 18.33 Liter

Selasa, 07 April 2009

Jogja & Genangan Air

Akhir-akhir ini, sebagai pertanda akan berakhirnya musim hujan, hujan dating dengan deras dan tiba2…saat panas terik tiba2 datanglah mendung dan “mak byok” hujan turun deras..Terkadang juga disertai angin puting beliung. Eh, bhs inggrisnya puting beliung apa ya?? “Swirling nipple” kah ? hehehehe..Intermezo…Lanjut, karena ak baru kembali ke Jogja setelah bertahun2 merantau di Ibukota, ak cukup terpana, terkesima dan shock…Karena banyak sekali jalanan yang sekarang tergenang. Contohnya di depan UNY, di depan Ambarukmo, di depan Century Saphire, sorowajan, seturan dll..Lho, kok bisa gini ya? Apakah drainase kota Jogja ini kurang dipelihara dengan baik?? Padahal ada dana nya lho dari APBD. Jangan2 Drainasenya malah udah ketutup ama fondasi? Ataukah semakin padatnya Jogja, sehinga sampah2 di saluran semakin banyak juga?? (yang suruh buang sampah di saluran siapa??!!)
Sebaiknya mungkin perlu diadakan penelitian, pertama-tama terhadap Proyek Pemeliharaan Saluran Drainase itu, kan seing tuh tau2 di jalanan lurus ada pita kuning dan rambu, “Maaf perjalanan anda terganggu, sedang ada perbaikan saluran”. Tapi kok hasilnya kurang signifikan ya, padahal jalanan halus udah dilubangin, trus nambalnya ga rata pula.
Lalu perlunya juga diadakan penelitian juga tentang perilaku masyarakat (ini yang penting dan kayanya susaaaaaahhhh banget). Solanya saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri, banyaknya PKL (Five Legged Seller/ Pedagang Kaki Lima..hehehe) yang dengan horenya membuang sampah ke selokan / saluran. Kalau sampah organic macam sisa makanan masih bisa dimakluli ya, tapi ini plastik lah, kertas2 lah, kursi, meja, laptop…lho?? FYI banyak dari PKL itu yang udah lulus SMA lho, ada juga yang lulusan sarjana…Please dehhh, kemana aja waktu ada pelajaran “buanglah sampah pada tempat sampah”?? Kesadaran masyarakat kita (masyarakat kita sebagian besar masih belum bangun atau pingsan) tentang kebersihan saluran air masih minim sodara-sodara…Belum lagi beberapa waktu lalu sempat marak pencurian tutup saluran yang dari besi itu lho…Niat banget ya…Padahal kalau hujan deras trus jalanan tertutup air, salurannya ga ada tutupnya, trus ada nenek2 naik Mio lewat….”Plung” neneknya ketemu Kura-kura Ninja…
Jadi mungkin setelah Pemilu ini, penelitian via pollingnya bisa diarahkan ke kesadaran masyarakat tentang kebersihan, karena bersih pangkal sehat, rajin pangkal pandai.
Semoga ada pihak2 yang tergerak hatinya utk mengembalikan air2 di jalanan Jogja pada tempatnya dan mengeluarkan kotoran2 di salurannya..Mbok ya dana di APBD itu dipakai, jangan di eman-eman…hehehe…Salam….

Jumat, 03 April 2009

Bagaimana menghemat BBM??

Bagaimana Cara Menghemat BBM anda??

Jaman sulit seperti ini, biaya transportasi cukup menjadi perhitungan. Oleh karena itu penghematan BBM sangat penting, baik bagi katong kita, kebersihan udara di sekitar kita, maupun kelangsungan energi bagi anak cucu kita…(cita” yang mulia)
Sebenarnya yang bikin boros BBM itu ada 3 faktor utama:
· Kondisi Mesin kendaraan kita
· Kondisi jalan
· Cara mengemudi / mengendarai

Saya jelaskan dulu dari kondisi kendaraan kita, jika kondisi mesin prima, otomatis kinerja nya akan efisien, artinya : energi (BBM) yang dikeluarkan sebanding dgn tenaga yang dibutuhkan. Mesin yang tidak prima itu bisa disebabkan oleh banyak hal, bisa ditanyakan ke bengkel langganan anda, tapi penyebab keborosan biasanya filter udara yang sudah kotor (sehingga menghambat masuknya udara segar yang dibutuhkan mesin utk proses pembakaran BBM), performa busi (spark plug) yang sudah tidak bagus (sudah aus,dll), dan karburator / injector yang sudah kotor. Sebaiknya serviskan kendaraan anda secara rutin dong…(motor ya tiap 3000km, mobil tiap 5000km, becak 2x sehari…hehehe)

Yang kedua, kondisi jalan
. Jalan yang menanjak otomatis membuat mesin ekerja extra utk mendaki, yang berarti butuh energi lebih. Jalanan macet, memaksa mesin utk idle, berarti BBM terbuang tanpa mengantarkan kita ke tujuan. Jalan rusak dan genangan air juga memaksa mesin utk bekerja sedikit lebih keras lho…

Yang ketiga ini yang paling penting…….Cara mengemudi sampeyan….
Mengemudi atau berkendaralah di kecepatan (putaran) mesin ideal, yang bisa anda baca di manual book kendaraan anda masing” (pasti jarang dibaca tuh…hayo ngakuu). Rata” putaran mesin ideal motor adalah 4000 rpm dan mobil di 2500 rpm. Atau kalau diterjemahkan pada kecepatan kendaraan itu, antara 45 – 60 km / jam pada gigi top gear. Untuk mobil dengan teknologi VVTi atau CVVT atau VTEC, dsb, kecepatan itu bias lebih. Sebagai contoh, Honda Jazz dengan 2500 rpm di gigi 5 bisa mencapai 75 km / jam.
Perilaku mengemudi yang hemat lainnya, jangan terlalu sering memainkan pedal atau tuas gas (throttle) anda,baik saat oper gigi atau di lampu merah. Karena itu membuang bensin secara percuma. Saat berakselerasi pun, sebaiknya lakukan dengan lembut…jangan berakselerasi mendadak, karena BBM akan terbuang diakibatkan tidak seimbangnya pasokan udara dan bensin. Sedikit saran lagi, matikan mesin saat di lampu merah jika timer menunjukkan angka masih di atas 40 detik. (kan sekarang udah banyak lampu merah yang pakai timer). Perhitungannya jika timer masih 50 detik (0.0139 jam) maka dengan kecepatan 40 km/jam bisa ditempuh jarak 0.56 km…lumayan kan…Jadi Matikan mesin jika timer masih di atas 40 detik yaa…


Sekian dulu ya, semoga berguna….Smart Ride Smart Drive for Better Life !!